Pages

Rabu, 24 Oktober 2012

Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu

Air Terjun Benang Stokel

Benang Stokel adalah sebuah objek wisata air terjun yang terletak di Desa Aik Berik Kecamatan Batu Kliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, kurang lebih sekitar 30 kilometer dari kota Mataram ke arah timur. Sejak dibuka, kawasan wisata ini mulai ramai dikunjungi masyarakat dari seantero Lombok, termasuk di antaranya wisatawan asing yang terpesona dengan kemolekan kawasan wisata tersebut. Bagi yang percaya bahwa air terjun tersebut konon memiliki khasiat, maka kesempatan melihat dari dekat tentu saja tidak disia-siakan.

Memasuki kawasan ini, pengunjung akan terhanyut oleh suasana sejuk, teduh dan menenangkan. Suasana yang sanggup menghilangkan penat di kepala akibat belenggu rutinitas harian yang menjemukan dan membuat stres. Suara alam yang berbaur menjadi satu menjanjikan suguhan yang lain dari sekedar wisata.

Pesona air terjun Benang Stokel memang unik dan menarik. Tingkatan air yang dimiliki merupakan perlambang nuansa alami yang mampu mengundang kesakralan bagi para pengunjungnya. Urutan air terjun pertama (paling atas) oleh masyarakat disebut Kelambu. Pada tingkatan kedua terdapat tiga air terjun berderet. Di bawahnya ada air terjun yang mengalir jauh hingga sampai di Kokoq (sungai) Babak, Lombok Barat.

Taman Narmada (Narmada Park)


Posting pertama kali ini saya mau share tentang salah satu tempat menarik yang mungkin bisa jadi referensi tujuan mengisi liburan anda. Taman Narmada a.k.a Narmada Park adalah salah satu kebanggan Lombok Barat. Terletak di Kota Narmada, Lombok Barat, Lombok, NTB (Kota tempat tinggal saya, :D) mau tau lebih tentang Taman Narrmada? Yuk Ikutin.

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 13 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Taman yang luasnya sekitar 2 hektar ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.

Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah (mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta (air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.

Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara memuaskan tidak mungkin, karena bahannya kurang dari 50%. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.
Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.